Pendidikan Pondok Pesantren dalam Perspektif Ideologi-Ideologi Pendidikan

Authors

  • Luluk Muashomah IAI NGAWI

DOI:

https://doi.org/10.56997/almabsut.v10i1.120

Keywords:

Pendidikan Islam, Idiologi Pendidikan

Abstract

Pendidikan pondok pesantren adalah salah satu  instrumen penting yang sangat efektif untuk melakukan transformasi peradaban pada suatu masyarakat. Persoalan tersebut terbangun karena pendidikan dapat menyentuh beberapa aspek fundamental manusia, yaitu aspek kognitif (intelektual), aspek afektif (penghayatan), dan aspek psikomotorik (keahlian). Posisi pendidikan dapat memberikan pengaruh yang komprehensif dan cukup signifikan terhadap kepribadian manusia. Boleh dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa atau masyarakat dalam tatanan kenegaraan yang berkembang sangat menggantungkan penuh kepada kualitas pendidikannya. Oleh karena itu, kelemahan-kelemahan masyarakat dalam bidang ekonomi misalnya, politik, dan akumulasi nilai-nilai sosial yang ada  di dalamnya yang dapat berakibat kepada terjadinya krisis dalam semua bidang dapat dicermati bahwa salah satu sumber penyebabnya adalah kelemahan dalam system dan pembinaan serta pengembangan moral suatu bangsa.

Ketimpangan moral suatu bangsa yang sedang berkembang dewasa ini  sebenarnya terjadi akibat adanya tatanan masyarakat “madani†atau masyarakat maju, stabil, mandiri, demokratis, adil, dan kompetitif,selalu mempunyai prinsip  untuk tetap mengandalkan kualitas pendidikan yang tinggi dalam berbagai jenis keilmuan dan keterampilan dari pada kuantitas.

Salah satu saluran penting diseminasi ideologi pendidikan baik yang fundamental maupun substansialis, adalah melalui institusi-institusi pendidikan Islam seperti pondok pesantren, madrasah dan sekolah-sekolah Islam. Proses ini secara tidak langsung berkontribusi pada bentuk “ideologisasi†pada lembaga-lembaga pendidikan Islam dengan motif ideologisnya masing-masing. Proses tersebut menandai bahwa dalam konteks pemikiran pendidikan Islam, telah terjadi proses konseptualisasi mengenai “ideologi pendidikanâ€. Akan tetapi bervariasinya dimensi-dimensi ideologis yang melatarinya membuat konsepsi ideologi pendidikan yang mencuat di permukaan, mengalami proses kontradiksi lakuan (performative contradiction). Terjadinya masalah tersebut, karena masing-masing lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh kelompok, aliran dan organisasi keagamaan Islam memiliki pandangan dunia dan konstruksi pemahaman konsepsi ideologisnya sendiri-sendiri dalam melakukan interpretasi konsepsi tentang ideologi pendidikan.

 


 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Alkaf,Halid “Ormas Hidayatullah: Studi tentang Ideologi Keagamaan dan Sistem Pengkaderan,†Jurnal PARAMEDIA, Vol. 7, No. 4, Oktober 2006.

Almond, A., Gabriel, Appleby, Scott, R., dan Sivan,Emmanuel Strong Religion: The Rise of Fundamentalism around the World, Chicago, IL & London: The University of Chicago Press, 2003..

Apple, W., Michael,Ideology and Curriculum, 3nd edition, New York: RouledgeFalmer, 2004.

Armas, Adnin, “Westernisasi dan Islamisasi Ilmu,â€Majalah Islamia. Thn 1. NO.6/Juli-September 2005.

B., Subianto, Antonius, “Humanisme Agama Alternatif ?: Humanisme, Humanitas dan Humaniora, dalam Bambang Sugiharto (ed.), Humanisme dan Humaniora: Relevansinya Bagi Pendidikan, Yogyakarta & Bandung: Jalasutra, 2008.

Bagir, Abidin, Zainal, Pengilmuan Islam dan Integrasi Ilmu dengan Etika: Gagasan Kuntowijoyo, Makalah disampaikan dalam seminar Apresiasi Hidup dan Pemikiran Kuntowijoyo, di University Center UGM, 26 Mei 2005.

Barnett,Roland,Beyond All Reason: Living With Ideology in the University, Buckingham, UK: SRHE and Open University Press, 2003.

Burhanuddin, Jajat dan Basri, Hasan, Husen, “Kyai Abdullah Said: Sebuah Biografiâ€, dalam Jajat Burhanuddin dan Ahmad Baedowi, Transformasi Otoritas Keagamaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Duncum,Paul “Holding Aesthetics and Ideology in Tension,†A Journal of Issues and Research 49, 2, Winter, 2008.

Fahmi, M., Islam Transendental (Menelusuri jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo), Yogyakarta: Pilar Media, 2005.

Farmer, F., Brian,Understanding Radical Islam: Medieval Ideologi in the Twentieth Century, New York: Peter Lang, 2007.

Freire,Paulo, dkk, Menggugat Pendidikan: Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Hasan,Noorhaidi,Laskar Jihad (Islam, Militansi, dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca-Orde Baru), Jakarta: Pustaka LP3ES & KITLV-Jakarta, 2008.

Hashim, Rosnani,“Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer,â€Majalah Islamia, Thn 1. NO.6/Juli-September 2005.

Kaeuper, W. Richard,Holy Warriors: The Religious Ideology of ChivalryPhiladelphia: University of Pennsylvania Press, 2009.

Kartanegara, Mulyadhi, Menyibak Tirai Kejahilan (Pengantar Epistemologi Islam), Bandung: Mizan, 2003.

Lakoff,Sanford “The Reality of Muslim Exceptionalism,†Journal of Democracy, Vol. 15, No. 4, Oct, 2004..

Mas’ud,Abdurrahman,Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik, Yogyakarta: Gama Media, 2002..

Miller, P. John,Humanizing The Class Room, disadur oleh Abdul Munir Mulkhan dengan judul, Cerdas di Kelas Sekolah Kepribadian, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2002.

.Muhaimin, “Redefinisi Islamisasi Pengetahuan: Upaya Menjajaki Model-Model Pengembangannya, dalam Mudjia Rahardjo (ed.), Quo Vadis Pendidikan Islam: Pembacaan Realitas Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan, Malang: UIN Malang Press, 2006.

Abstract View: 917,

Published

2016-04-01

Issue

Section

Articles